Saat kita (masih) menjadi sepasang kekasih di masa lalu
Imajinasiku terbatas
Seolah rindu menjadi satu-satunya diksi yang aku tahu.
Disana akan terjadi perhentian pada pengulangan yang sama
Lagi dan lagi.
Waktu yang lama serta jarak yang membentang
Menjadi frasa pelengkap yang paling sering ada dalam syair melankolisku
Hingga kini,
Sampai pada waktu
Kita (telah) menjadi dua orang manusia yang asing di kehidupan selanjutnya
Isi kepalaku semakin tak beratur
Berseliweran kalimat-kalimat yang bahkan aku sendiri tak paham artinya
Namun sayang, semuanya hanya terbentuk menjadi bait yang tak punya arti dan tak bisa dirasa lewat hati.
Kau (mungkin) akan berpikir
Hatiku akan kacau selepas tak lagi denganmu, pikiranku lepas kendali saat dirimu pergi tak kembali.
Aku akui memang iya, tebakan yang tepat.
Hanya saja seolah persetan dengan semuanya, aku tekan semuanya dalam-dalam, kuat-kuat, sungguh-sungguh.
Perbolehkan aku untuk mengingatkan sekali lagi ( hanya untuk diriku),
Perjalanan menemui rasa boleh usai, akan tetapi langkah dalam merangkai kata tak boleh berhenti.
Komentar
Posting Komentar