Hampa

Saat fajar menyingsing 

Dinginnya angin berdesir menusuk kalbuku.

Kuraih ponselku bergetar menunjukkan notifikasi

Aku pikir itu dirimu

Aku harap itu dirimu

Hening..

Karena aku salah.


Hampa rasanya tak mendengar kabarmu pagi ini.

Walaupun biasanya kabar itu jarang aku dapati di ponselku ketika masih bersama.


Hancur

Batinku hancur seketika

Sebuah foto merobek jiwa

Yah itu bukan fotoku dan dirimu yang terpajang

Melainkan foto kebersamaanmu dengan lelaki yang kini telah bersamamu.

Sakit...

Bagaikan ditusuk berulang-ulang kali oleh pisau tumpul memaksa..

Perih..

Mata menahan air mata..

Kekecewaan seketika menabrak pertahanan..


Setia..

Disini aku lelah menantikan setiap huruf penuh arti darimu..

Yang walaupun itu hanya sebuah ucapan selamat pagi, siang, atau malam olehmu.

Namun...

Dikau merampas kebahagiaan jiwa segalanya kau rebut.

Aku tak layak

Aku tak pantas

Karena aku lemah

Karena aku bukan apa-apa.

Dia yang kau pilih tuk kau bahagiakan,

Aku yang kau pilih dulu kau sia-siakan.

Kau merampas semua kesetiaanku, hingga aku tak mampu lagi membuka hati pada setiap yang mendekatiku.


Hampa 

Pagi ku hampa dibalur hati penuh kecewa.....🍂🍂🍂😞


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Àku, Kopi dan Rokok, serta Senyumanmu