Rainsdu

Gemuruh angin membawaku menikmati  dasyatnya kilat menyambar. 

Bulir itu mulai turun, perlahan demi perlahan. 

Setiap genangan yang tercipta, menimbulkan seceruk luka, yang sampai saat ini belum ada penawarnya.


Hujan, bawa aku menari bersama dinginmu dan melepas segala beban dalam diri. 

Biarlah aku berteman dengan petirmu, agar bisa menghargai bagaimana rasanya sakit dan terluka.


Terkadang, lewat rintik hujan yang berujung pelangi. 

Cemasku bertanya, sebesar apa dingin yang akan datang? Jika cahaya tak kunjung menyapa, mungkinkah senyumku nampak oleh gelapnya malam?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Àku, Kopi dan Rokok, serta Senyumanmu