Kamu
Angin malam memasukiku sebagai
kenangan, tiba-tiba kau beranjak
tanpa bahasa yang pernah sekali tertulis
malam hanya kenistaan bagi yang kalah
untuk bersembunyi dari air mata
Ke mana lagi akan dikunjungi
bila rasa telah kokoh bagai museum di batas senja
kisah sudah tamat dalam buku cerita
Tidak ada bulan di kotaku
di tepi jalan hanya lampu jalan
seperti pada masa lalu kau terang
dan hari ini jendela rumahku terkunci
kubiarkan jalan-jalan menelan habis
tubuhmu, pada suatu masa, suatu
tempat, kutulis sebagai dongeng semata
Komentar
Posting Komentar